Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Fisioterapi pada cerebral palsy



Apakah Cerebral Palsy / CP ?
n  Merupakan kumpulan gejala/syndrome
n  Gangguan/disfungsi neuromuscular : posisi/gerakan
n  Disertai/tidak MR, gangguan penglihatan, pendengaran
n  Keruakan otak immature : cerebellum, ganglia basalis, cortex cerebri
n  Non progresif

Insiden :
    1,5-5 per 1000 kelahiran hidup (atau 2-3 % per 100) pada otak immature
Etiologi :
1.    Pre natal :
       Infeksi TORCH, kelainan plasenta/plasenta previa, hipertensi, toxic, perdarahan, anoxia/hypoxia, cardiovascular
2.    Natal :
       Plasenta previa, bilirubin tinggi, pre matur (>>, < 1500 gr), kelahiran lama, kelahiran bukan letak kepala/letak sungsang, kelahiran dengan alat bantu/ekstraksi forcep
3.    Post natal :
       Trauma kepala, infeksi: meningitis, encephalitis, diare, DHF, toxic, vascular accident
      Patologi :
     Hypoctie: ischemi enchelophaty
     Intracranial hemoraghe : sub dural, intra cerebellum
     Bilirubin encephalopathy

Kern icterus : (>16-18 mg/dl)
Gambaran klinis :
n  Spastisitas
n  Tonus otot meningkat, reaksi meningkat, clonus
n  Kontraktur upper ekstremitas : fleksi siku, pronasi wrist, fleksi jari-jari, thumb-in
n  Kontraktur lower ekstremitas : adduksi hip, fleksi hip, plantar fleksi kaki, inverse telapak kaki
n  Koreo atetosis
n  Involuntary movement
n  à gangguan basal ganglia : reaksi neonatal menetap, tonus meningkat. Patologi : asfiksia + icterus kern : 5-15 %
n  Ataksia : gangguan koordinasi
n  Flaccid, keseimbangan(-), jalan sangat lambat, kakuà gangguan cerebellum 5 %

n  Gangguan pendengaran
n  5-10 % à kelainan
n  Gangguan bicara
n  Disertai gangguan pendengaran
n  Sulit control otot-otot mulut/oral motor
n  Gangguan mata
n  Strabismus konvergen
n  Berat : katarak 25 %

Pemeriksaan khusus
     Pemeriksaan mata dan pendengaran (BERA)
     Fungsi lumbal à proses degenerasi
     EEGà kejang
     Foto Ro, CT scan
     Pemeriksaan psikologis
     Pemeriksaan metabolikàuntuk mengetahui penyebab lain
     Pemeriksaan TORCH

Menurut tipe, CP dibagi menjadi :
1. CP Spastis      : hemiplegi, diplegia, tetraplegia,
                        paraplegia, triplegia
2. CP Diskinetik      : distonia, atetosis
3. CP Hipotonus     : diplegik atonik, hipotonia &
                        ataksia, hipotonia dan atetosis
4. CP Ataksia
5. CP Campuran      : spastisitas and ataksia,
                                      spastisitas dan atetosis

Faktor resiko :
n  Pre natal       à Congenital malformation
          Sosioeconomic factors
          Maternal intrauterine infections
          Reproductive inefficiency
          Toxic or teratogenic agents
          Maternal mental retardation, seizures
          Hyperthyroidism
          Placenta complications
                 Multiple births
                 Abnormal trauma
n  Neo natal :
n Prematury < 32 weeks gestation
n BB lahir < 2500 gram
n Growth retardation
n Abnormal presentations
n Trauma
n Infection
n Bradicardia and hypoxia
n Seizures
n Hyperbilirubinemia
n  Post natal :
n trauma
n infection
n intracranial hemorraghe
n coagulapathies
n   Topographical :
n  Monoplegia ;
      One limb involved spasticity (usually) patient should run to exclude
             hemiplegia pattern
n  Hemiplegia
      Spastis upper and lower limb on same side
n  Paraplegia
      Lower limb involvement only rare in spastic type of cerebral palsy,
      common in familial type spasticity
n  Diplegia
      Minor involvement of upper limbs (slight incoordination of finger      movement) major involvement of lower limbs spasticity
n  Triplegia :
      Three limbs involved spasticity
n  Quadriplegia or total body involved :
      Total body involvement (all of four limbs, head neck & trunk)
      spastic, athetoid and mixed type
Masalah yang mungkin menyertai :
n  RM    : rata-rata pada CP
  40 % MR berat & uneducable
  40 % sedikit retardasi
  20 % mungkin dalam rata-rata normal
  dapat mempengaruhi kemampuan belajar
n  Kejang/epilepsi

n  Disabilitas penglihatan, pendengaran,bicara, feeding
n  Apraxia
n  Emosional sosial/gangguan behavior

Test prognosis lokomotor
(walking prognosis) à 7 test

Dianalisa setelah usia 12 bulan dan sebelum 4 tahun. Dan belum bisa jalan saat test. Follow up s/d usia 7 tahun hasil : setelah usia 7 tahun)
     STNR -: 0 point
     Extensor thrust -: 0 point
     Moro refleks -: 0 point
     ATNR -: 0 point
     Neck righting reflex -: 0 point
     Parachute reflex +: 1 point
     Foot placement reaction +: 1 point

Score :
0 prognosis baik (berjalan)
1 might walk
2 prognosis jelek
Kualitas berjalan : dapat berjalan minimal 15 menit tanpa terjatuh
EQUILIBRIUM REACTION
n  Standing equilibrium reaction : à tentukan apakah anak memerlukan external support untuk berjalan
à Bila side to side (lateral) baik
   anterio – posterior kurang à crutches +
à Bila kurang untuk semua arah à four legged walker +
à Bila side to side (lateral) & anterior baik, posterior kurang à independent(tipe spastik diplegik)
Goal Therapy CP :
     Komunikasi :
n    verbal
n    non verbal
     ADL
     Mobilitas
     Walking

Intervensi fisioterapi :
n  Mencapai pola pergerakan à berdiri, jalan
   Melalui :
n  relaksasi otot
n  meningkatkan koordinasi otot
n  mengembangkan kontrol volunter otot
n  Mencegah deformitas dengan :
n  daily pasif stretching
n  postur yang baik
Dasar penatalaksanaan :
Sesuai dengan tingkat perkembangan neurologis anak (child neurodevelopment level)
Misal :
BOBATH (NDT)
à menghambat menetapnya reflek primitif dan postur yang abnormal
à mengontrol tonus
à fasilitasi (dengan refleks keseimbangan) postur, pola pergerakan normal

PNF (Propioceptive Neuromusculer Fasilitation)
à Brunstrom, Rood, Phelps
Berdasarkan pada exteroceptive sensory input untuk modifikasi
motor output
Penting !! kooperatif penderita
Ortopedic Apliance (OP)
Tujuan :
n     membantu mencegah terjadinya deformitas
n     mencegak rekurensi deformitas
n     membantu pergerakan/fungsi
misal : cast, brace (AFO, long leg brace)
           alat bantu : adaptive à untuk duduk
           mobility à untuk wheel chair
Intervensi ortopedi (k/p)
à  koreksi fixed deformity à dengan stretch otot yang kontraktur dalam anesthesi umum
à  lalu pertahankan dengan removable splint (bila berhasil)

Tipe operasi :
tendon lengthening
tendon transfer
arthrodesis dsb

Prognosis :
Untuk fungsi sekolah & integrasi sosial umumnya baik untuk spastik
diplegik/hemiplegik jika tidak disertai MR berat

Hemiplegik jalan à usia 15 bulan
Diplegik jalan à rata-rata 24 bulan


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Definisi dan potensi fisioterapi


menurut kepmenkes 1363 Fisioterapi merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapis dan mekanis), pelatihan fungsi komunikasi.

potensi lapangan pekerjaan fisioterapi sangatlah luas diantaranya RS Pemerintah dan Swasta, RS Khusus/Pendidikan, Klinik, Spa, Pusat Kesehatan/Olah Raga/Kebugaran, Yayasan. Lulusan juga disiapkan peluang untuk bekerja di berbagai rumah sakit luar negeri, selain itu lulusan fisioterapi juga dapat bekerja sebagai konsultan di perusahaan di bidang ergonomi.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS